Selasa, 27 September 2016

RPM MESIN FRAIS

Kondisi Pemotongan dalam Frais

Kecepatan potong ditentukan pada diameter luar pemotong frais, yang dapat dikonversikan dengan kecepatan putar spindel, N, dinyatakan dalam rev./min. dengan persamaan sebagai berikut :


dimana :          v  =      kecepatan potong (mm/min)
                      D =      diameter luar pemotong frais (mm).
           
Hantaran (f) dalam frais merupakan hantaran dari setiap gigi pemotong, disebut beban serpihan (chip load), dinyatakan dalam (mm/gigi). Hantaran ini dapat dikonversikan kedalam kecepatan hantaran (fr) dalam (mm/min.) dengan memperhitungkan kecepatan spindle (v) dan jumlah gigi pemotong (nt):


Waktu pemesinan (Tm) yang dibutuhkan dalam operasi frais bila panjang benda kerja (L) adalah:

Untuk operasi frais selubung, ditunjukkan dalam gambar berikut ini.

 
 Gambar Pandangan samping masuknya pemotong ke dalam benda kerja  pada operasi frais selubung

            dimana :          = panjang bendakerja, (mm),
                                  = jarak untuk mencapai kedalaman potong penuh, (mm).   

Bila d = kedalaman potong (mm) dan = diameter luar pemotong,(mm), maka dapat ditentukan:

Untuk operasi frais muka, ditunjukkan dalam gambar berikut ini.

 

Gambar Pandangan atas masuknya pemotong ke dalam bendakerja
pada operasi frais muka

Terdapat dua kemungkinan :
Bila posisi pemotong berada pada tengah-tengah bendakerja (gambar.a), maka:
dimana :                   A    = jarak untuk mencapai kedalaman potong penuh, (mm);
                                O   = jarak setelah meninggalkan bendakerja, (mm);          
                                D   = diameter pemotong, (mm).

Bila posisi pemotong berada pada salah satu sisi bendakerja, maka :
          

dimana :          = lebar potong, (mm).


Kondisi Pemotongan dalam Penggurdian
Kecepatan potong dalam operasi penggurdian adalah kecepatan permukaan pada diameter luar gurdi. Bila adalah kecepatan putar dari spindel dalam rev./min (rpm)., dapat dituliskan persamaan :

 
dimana :          v          =          kecepatan potong, (mm/min);
                       D         =          diameter gurdi, (mm)
           
Hantaran, f, pada proses penggurdian dinyatakan dalam (mm/rev). Hantaran ini dapat dikonversikan kedalam kecepatan hantaran, fr dalam (mm/min.) :


Lubang gurdi dapat berupa lubang tembus (through hole) atau lubang buntu (blind hole) seperti ditunjukkan dalam gambar 9.10. Waktu pemesinan, Tm (menit), yang dibutuhkan dalam penggurdian lubang tembus  dapat ditentukan dengan persamaan :
 

dimana :          t           =          ketebalan bendakerja, (mm);
                      A          =          jarak yang diukur dari ujung gurdi sampai diameter penuh, (mm).   

Bila q adalah sudut potong gurdi, maka A dapat ditentukan :

 
Waktu pemesinan, Tm (menit), yang dibutuhkan dalam penggurdian lubang buntu dapat ditentukan dengan persamaan :
dimana :          d          =          kedalaman lubang bendakerja, (mm).
  
 
Gambar Dua jenis lubang (a) lubang tembus, (b) lubang buntu


Read more: http://iantscientiest.blogspot.com/2014/03/macam-macam-perhitungan-pemotongan-pada.html#ixzz4LbWzbxPu

1 komentar:

  1. TATONIC FAT BUMBING TIPS - TITIAN FIBER POCKET
    TATONIC FAT BUMBING westcott scissors titanium TIPS. TATONIC FAT BUMBING titanium plate flat irons TIPS. TATONIC welding titanium FAT BUMBING TIPS. TATONIC FAT BUMBING TIPS. TATONIC FAT titanium trim BUMBING TIPS. TATONIC FAT BUMBING TIPS. TATONIC FAT BUMBING TIPS. TATONIC FAT garmin fenix 6x pro solar titanium BUMBING TIPS.

    BalasHapus